MAKALAH
INTERNET OF THINGS (IOT)
DETEKSI
SUHU RUANGAN DENGAN APLIKASI ANDROID
Makalah
Ini Disusun Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester
MATA
KULIAH
PENGEMBANGAN
DAN IMPLEMENTASI SI
Dosen
Pengampu :
Endang
Kurniawan. MM, M.Kom
Dibuat
Oleh :
Chlara
Maynar Anggi Putri Silawati (4117092)
PRODI
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2019
ABSTRAK
Suhu normal yang dimiliki
tubuh adalah sekitar 36,5 hingga 37,5 derajat celcius. Banyak hal yang
mempengaruhi perubahan suhu pada tubuh, salah satunya adalah ruangan. Ruangan yang
bersuhu ekstrem, seperti terlalu dingin atau terlalu panas dapat menimbulkan
berbagai dampak bagi tubuh.
Perubahan suhu sekitar
beberapa derajat saja dapat mempengaruhi fungsi tubuh. Misalnya, suhu tubuh anda
menurun 3 derajat celcius menjadi 35 derajat celcius akibat suhu ruangan yang
rendah, maka anda akan mengalami hipotermia ringan. Hipotermia yang berat bahkan dapat
menyebabkan serangan jantung, stroke, dan kematian. Sedangkan pada suhu yang terlalu
tinggi, dapat menyebabkan kerusakan otak. (Source: Hello Sehat)
Oleh karena itu
pencegahan sangat diperlukan untuk mengetahui perubahan suhu yang ada
dilingkungan sekitar kita. Disini penulis akan membahas tentang cara mendeteksi
suhu ruangan, sebagai suatu langkah pencegahan agar kita dapat mengetahui
perubahan suhu yang tejadi dalam suatu ruangan. Deteksi yang akan digunakan
adalah system pemantau suhu ruangan menggunakan Wireless Sensor Network (WSN).
Hal ini sering kita kenal dengan IoT (Internet of Things).
Kata Kunci : Suhu, Tubuh, Hipotermia, WSN, IoT
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Suhu
atau temperatur merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam
berbagai aktivitas manusia. Pada dunia industri, suhu merupakan informasi yang
sangat penting dalam menentukan kelayakan kondisi sebuah ruangan. Banyaknya
ruangan dengan kebutuhan suhu yang berbeda – beda mengakibatkan banyak pula
alat pengukur suhu yang harus tersedia pada setiap ruang sedangkan untuk
pemantauan suhu harus dilakukan bersama – sama secara real time. Pemantauan
suhu ruangan membutuhkan sistem yang dapat terintegrasi pada suatu titik pusat
dimana setiap sensor mengirimkan data tiap ruangan pada satu node yang telah
ditentukan untuk dipantau. Maka dari itu dibutuhkan teknologi yang dapat
mengakomodasi kerja sistem agar bisa bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Oleh
karena itu pencegahan sangat diperlukan untuk mengetahui perubahan suhu yang
ada dilingkungan sekitar kita. Disini penulis akan membahas tentang cara
mendeteksi suhu ruangan, sebagai suatu langkah pencegahan agar kita dapat
mengetahui perubahan suhu yang tejadi dalam suatu ruangan. Deteksi yang akan
digunakan adalah system pemantau suhu ruangan menggunakan Wireless Sensor
Network (WSN). Hal ini sering kita kenal dengan IoT (Internet of
Things) [1].
Wireless
sensor network adalah sebuah kumpulan node yang dapat berupa sensor yang akan
melakukan pengambilan data pada parameter ukur dan kemudian dikirimkan pada
sebuah node sentral atau sebuah server untuk dilakukan pengolahan data
(Firdaus, 2014). Node-node yang ada pada WSN merupakan sensor yang diletakkan
pada titik-titik pada sebuah area yang ingin diketahui besaranya (Ilyas. M.,
Mahgoub. I., 2005). Misalnya pada sebuah ladang pertanian, ingin diketahui
kelembapan tanahnya, maka sensor pengukur kelempan akan diletakkan ditanah pada
area pertanian tersebut, dan jumlahnya tidak hanya satu namun puluhan sensor.
Node-node tersebut masing-masing memilki sumber daya sendiri yang dapat berupa
baterai, dan memiliki perangkat transmitter data untuk dapat mengirimkan data
ke node sentral atau server. (Source: Menara Ilmu Sensor Network-UGM)
IoT
(Internet of Thing) adalah sebuah
konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data
melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah
berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems
(MEMS), dan Internet. (Source: IDCloudHost)
1.2 Batasan
Masalah
Penulisan tugas akhir ini membahas batasan
pada permasalahan berikut :
1. Perangkat
keras sistem terdiri dari AgnosThings dan ESP8266.
2. WeMos D1 Mini sebagai
perangkat utama yang akan kita program untuk terhubung ke internet.
2. Perangkat lunak
menampilkan data pada layanan web dengan menggunakan bahasa HTML5.
3. Perangkat lunak
ditulis dalam bahasa pemrograman HTML.
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan
untuk merancang sistem yang dapat mengukur suhu serta kelembaban suatu ruangan.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Ruangan
Ruangan adalah suatu
tempat tertutup dengan langit-langit yang berada di rumah atau bentuk bangunan lainnya. Ruangan biasanya
memiliki pintu dan beberapa jendela yang berfungsi sebagai tempat
masuknya cahaya, aliran udara,
dan akses menuju ruangan tersebut. Ruangan yang berukuran besar sering disebut
dengan istilah aula. Beberapa
ruangan memiliki nama spesifik sesuai dengan tujuan pembuatan dan
penggunaannya. Sebagai contoh, ruangan untuk memasak disebut dengan dapur. Perencanaan struktur, penggunaan, dan dekorasi interior
ruangan adalah bagian dari disiplin ilmu arsitektur.(Source: Wikipedia)
Hal
yang perlu diketahui dalam suatu ruangan adalah :
a. Suhu
dan Kelembapan
Menurut
ilmiah, suhu ruangan normal berkisar antara 20 - 25 derajat celcius. Disarankan
jika kalian ingin merasa nyaman, suhunya jangan kurang dari 20 maupun jangan
lebih dari 20.
Karena suhu
dibawah 20 itu terlalu dingin , sedangkan suhu diatas 25 itu terlalu panas.
(Source: kompasasiana)
2.2 Cara
Pembuatan
Proses perancangan :
1. Bahan-bahan
·
Wemos D1 Mini Board ini adalah board
wifi kecil berbasis ESP8266.
ESP8266 dikenal sebagai modul WiFi yang handal, ekonomis dan komunitas yang
besar. ESP8266 inilah yang akan menghubungkan perangkat kita dengan internet
via WiFi. Ada banyak varian prototype board berbasis ESP8266, seperti NodeMCU, Adafruit
HUZZAH ESP8266, ESPDuino, SparkFun
ESP8266 Thing, dan Wemos.
Kita sebenarnya bisa langsung memprogram ESP8266 langsung tanpa menggunakan
yang breakout board. Tapi kali ini saya menggunakan Wemos D1
Mini karena board ini adalah yang paling murah dan mudah
didapatkan dibanding board sejenisnya. Selain itu board
ini sudah dilengkapi dengan onboard microUSB dan Serial
driver sehingga tidak perlu lagi USB to TTL atau FTDI adapter.
·
Sensor Suhu LM35DZ Ada banyak varian
sensor suhu yang bisa kita gunakan, masing-masing dengan spesifikasi dan
harga yang bervariasi. Beberapa diantaranya adalah thermocouple, TMP100, LM75,
DS18B20, LM35, SHT15, RHT03 dan DHT11. Kali ini kita akan menggunakan sensor
LM35. Sensor LM35 memiliki akurasi pengukuran ± 0.6 °C. LM35 pun memiliki
setidaknya 3 varian, yaitu LM35, LM35C dan LM35D. LM35 dan LM35A
memiliki batasan suhu yang dapat diukur dalam rentang -55 °C hingga 150 °C,
sedangkan LM35C dari -40 °C hingga 110 °C, dan LM35D dari 0 °C hingga
100 °C. Output dari sensor ini adalah nilai analog yang nantinya akan kita konversikan
ke dalam bentuk derajat Celsius. Pada tutorial ini saya akan menggunakan
LM35DZ dengan rentang 0-100 °C karena kita akan mengukur suhu udara di
ruangan yang mana sangat jarang mencapai angka 0 derajat dan melebihi 100
derajat (setidaknya untuk Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa).
- Breadboard
- Kabel jumper
- Selain perangkat-perangkat di atas,
Kamu akan memerlukan Wifi Access Pointyang terhubung ke internet.
Access Point ini yang nantinya akan digunakan oleh ESP8266 untuk
terkoneksi ke internet. Kamu bisa menggunakan jaringan Wifi rumah kalo
punya, sekolah, kantor atau melalui tethering
hotspot dari smartphoneatau wireless router. Selain itu, Kamu
juga bakal memerlukan beberapa alat seperti obeng dan gunting.
2. Cara
Membuat
·
Merangkai Alat
LM35
menghasilkan output analog. Saya menggunakan LM35DZ yang mana rentang
pengukuran suhunya antara 0 - 100 °C. Pada dasarnya sensor ini tidak menangkap
nilai suhu secara langsung. Karena seperti kita ketahui, nilai analog dibaca
dari perubahan voltase yang dikeluarkan oleh sensor. LM35DZ memiliki rasio
konversi yang linear, dimana untuk setiap kenaikan 1 derajat Celsius itu setara
dengan kenaikan output 10mV.
LM35DZ
memiliki 3 kaki, dari kiri ke kanan adalah Vs, Vout dan GND. Vout kita
hubungkan ke pin A0 untuk menerima sinyal analog. Vs kita hubungkan dengan pin
3.3V.
·
Install Hardware Package ESP8266
ESP8266 dapat
diprogram dengan Arduino IDE. Untuk itu kita akan menginstal terlebih
dahulu hardware package untuk ESP8266 pada Arduino IDE. Ada dua jalan
untuk itu, yakni melalui board manager pada Arduino IDE, atau mengunduh source
code atau git clone dari repo Github. Saya asumsikan Kamu sudah menginstal
Arduino IDE di komputermu. Dan untuk menggunakan ESP8266 disarankan untuk
menggunakan Arduino IDE v1.6.7 ke atas. Kalo Kamu belum menginstal Arduino IDE,
unduh terlebih dahulu installernya di sini lalu
jalankan untuk menginstal di komputermu. Setelah itu ikuti salah satu
langkah untuk menginstal hardware package ESP8266 yang ada pada
halaman tutorial "Menyalakan dan Mematikan Lampu Via Internet Menggunakan
AgnosThings dan ESP8266, Step 3 : Install Hardware Package ESP8266".
·
Menulis Program untuk Membaca Nilai Suhu
Sekarang
kita akan menuliskan program sederhana untuk menerima nilai analog dari
sensor LM35DZ dan mengkonversinya ke dalam satuan Celsius. Buka Arduino
IDE dan tuliskan program berikut:
int
analogVal = 0; // variable untuk menyimpan nilai analog
float
mVolt = 0; // dari nilai analog kita ubah ke satuan mVolt
float
celsius = 0; // dari mVolt kita akan dapat nilai Celsiusnya
void setup() {
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
// ambil nilai analog
analogVal =
analogRead(A0);
// konversi nilai analog
ke milivolt
mVolt = (analogVal /
1024.0) * 3300;
// konversi nilai
milivolt ke celsius
celsius = mVolt / 10;
Serial.print(celsius);
Serial.println("
Celsius");
delay(5000);
}
WeMos D1 Mini berbasis
ESP8266EX yang mana memiliki hanya 1 pin input analog yaitu
pin A0. Nilai analog berkisar antara 0 hingga 1023 (10 bit) yang
merepresentasikan voltase input analog dalam bentuk nilai desimal agar lebih
mudah diolah. Tapi karena kita membutuhkan nilai derajat Celsius yang mana
kita dapatkan dari pembagian setiap 10mV untuk setiap 1 derajat Celsius, maka
kita akan mengkonversikan nilai analog tadi ke dalam satuan milivolt
terlebih dahulu baru kemudian kita bagi 10 untuk mendapatkan nilai Celsius.
mVolt = (analogVal /
1024.0) * 3300; adalah rumus untuk mendapatkan nilai milivolt. Nilai
analog yang diterima dibagi 1024 kemudian dikali 3300 milivolt karena pin
analog pada ESP8266 beroperasi pada tegangan 3.3V. Untuk membuktikan nilai
voltase Kamu dapat menggunakan AVOmeter atau Voltmeter pada pin tengah untuk
melihat nilai voltase sebenarnya.
Karena kita sudah dapat
nilai dalam satuan milivolt, maka kita tinggal membagi nilai tersebut dengan 10
untuk mendapatkan nilai derajat Celsius, seperti pada baris kode celsius =
mVolt / 10;.
Compile dan upload
program ke WeMos. Pastikan setting di menu Tools (Board, CPU Frequency, Flash
Size, Upload Speed, dan Port) sudah terpasang dengan benar (lihat settingan
pada tutorial menyalakan lampu via internet, Step 6). Kemudian
amati nilai keluarannya pada jendela Serial Monitor.
Pastikan baudrate diset sama dengan yang dipasang pada kode program
(9600).
·
Untuk simulasi dapat dilihat perubahan
nilai suhu dengan mendekatkan sensor ke sumber api, kipas laptop, atau
menempelkan sensor ke es. Pada layar serial monitor saya, nilai suhu ruangan
ada di kisaran 28 °C. Mungkin nampak lebih tinggi dari suhu ruangan normal
yang mestinya ada di kisaran 24 - 26 °C. Mungkin dari sensornya yang
berkualitas rendah, sehingga diperlukan kalibrasi ulang. Salah satu teknik
kalibrasinya adalah dengan membandingkan nilai keluaran sensor kita dengan
nilai dari termometer suhu ruangan, lalu kita tambahkan atau kurangi sebesar
selisih kedua nilai tersebut. Maka untuk simulasi sensor suhu dan IoT ini
kita anggap cukup.
·
Membuat Project di AgnosThings
Sekarang
kita akan menyimpan nilai suhu tadi ke server AgnosThings. Kita harus membuat
project terlebih dahulu melalui panel dashboard AgnosThings. Penjelasan lengkap
tentang dashboard AgnosThings dapat dibaca pada tutorial menyalakan dan
mematikan lampu via Internet.
Kali
ini kita akan memerlukan satu field, mari kita beri nama field dengan 'suhu'. Login
terlebih dahulu ke dashboard AgnosThings. Kemudian tekan tombol Start Initial
Project untuk masuk ke halaman form registrasi device. Kemudian
isi form dan tekan tombol Register Device.
·
Setelah kita membuat project di
AgnosThings, kita akan mendapatkan API untuk mengirim dan menarik data dari
AgnosThings. API yang akan kita gunakan adalah API untuk sending data,
digunakan untuk mengirim data suhu dari WeMos, dan API getting last feed
data, digunakan untuk mengambil data terakhir dan ditampilkan di aplikasi
Android.
·
Menulis Program untuk Push Data ke
AgnosThings
Kita sudah menulis kode
untuk membaca nilai suhu dari sensor LM35DZ. Sekarang saatnya kita update kode
tersebut agar dapat mengirimkan nilai suhu itu ke server AgnosThings
menggunakan API sending data.
#include
<ESP8266WiFiMulti.h>
#include
<ESP8266HTTPClient.h>
ESP8266WiFiMulti
WiFiMulti;
static char celsius_str[15];
int analogVal = 0; //
variable untuk menyimpan nilai analog
float mVolt = 0; // dari
nilai analog kita ubah ke satuan mVolt
float celsius = 0; //
dari mVolt kita akan dapat nilai Celsiusnya
void setup()
{
Serial.begin(9600);
// set Wifi SSID dan
passwordnya
WiFiMulti.addAP("SSID",
"password");
}
void loop()
{
Serial.println("");
// tunggu koneksi Wifi
if((WiFiMulti.run() ==
WL_CONNECTED))
{
// ambil nilai analog
analogVal =
analogRead(A0);
// konversi nilai analog
ke milivolt
mVolt = (analogVal /
1024.0) * 3300;
// konversi nilai
milivolt ke celsius
celsius = mVolt / 10;
Serial.print(celsius);
Serial.println("
Celsius");
HTTPClient http;
// cast nilai float
celsius ke type char dahulu agar dapat digabung
// parameter kedua
panjang karakter,
// parameter ketiga
adalah panjang karakter setelah koma
dtostrf(celsius, 5, 2,
celsius_str);
// siapkan API untuk push
data
// ganti dengan API
punyamu
String url =
"http://agnosthings.com/xxxxxxxx-xxxx-xxxx-xxxx-xxxxxxxxxxxx/feed?push=suhu=";
// merge API dengan nilai
celsius
String urls = url +
celsius_str;
// panggil API
http.begin(urls);
// ambil status HTTP
Header
int httpCode =
http.GET();
// httpCode akan bernilai
negatif bila error
if(httpCode > 0)
{
// cetak httpCode ke Serial,
200 berarti sukses
Serial.printf("[HTTP]
GET... code: %d\n", httpCode);
} else {
Serial.printf("[HTTP]
GET... failed, error: %s\n", http.errorToString(httpCode).c_str());
}
// tutup koneksi HTTP
http.end();
}
// beri jeda pengiriman
data setiap 10 detik
delay(10000);
}
·
Kita menambahkan library ESP8266WifiMulti
dan ESP8266WifiClient di bagian paling atas program. Kita juga mendeklarasikan
variable WifiMulti untuk membuat koneksi via Wifi. Kita juga mendeklarasikan
variabel celsius_str dengan tipe char untuk menyimpan nilai celsius dalam
tipe karakter (bukan float) agar dapat digabungkan dengan
URL API sending data. Di dalam fungsi setup kita set access
point. Dan di dalam fungsi loop kita menambahkan kode untuk memanggil API
dengan terlebih dahulu digabungkan dengan nilai celsius.
·
Upload program ke WeMos, kemudian amati
pada jendela Serial Monitor. Bila upload gagal, berarti ada settingan pada menu
Tools yang tidak tepat. Bila kode berhasil diupload tetapi pada Serial Monitor
HTTP codenya bukan 200, berarti ada masalah pada koneksi, apakah setting SSID
dan passwordnya salah, atau APInya yang salah. Kamu bisa
mencoba println() pada jendela Serial terlebih dahulu hasil
penggabungan URL API dengan nilai suhu yang sudah diubah ke tipe char untuk
memastikan apakah API sudah benar.
·
Bila HTTP codenya bernilai 200, itu
artinya data suhu sudah tersimpan di server AgnosThings.
·
Kamu bisa cek pada halaman dashboard
AgnosThings apakah data sudah tersimpan atau belum.
·
Membuat App Project Cordova
·
Sekarang saatnya kita membuat aplikasi
Android untuk melihat nilai suhu terakhir yang tercatat di AgnosThings. Kita
akan membuat aplikasi berbasis web HTML5 dan mengemas aplikasi kita dalam
bentuk file .apk dan menginstalnya di handphone Android menggunakan Cordova.
Untuk itu Kamu perlu terlebih dahulu menginstal Apache Cordova di komputermu
bila belum terinstal, dengan mengikuti panduan instalasi pada tutorial Membuat Aplikasi Android Berbasis HTML5 dengan Cordova.
·
Setelah Cordova dan seperangkat
kebutuhannya terinstal di komputermu, jalankan perintah berikut
melalui cmd untuk membuat project baru:
cordova
create iotapp com.codepolitan.iotapp IoTApp
·
Setelah project selesai dibuat, masuk ke
dalam folder project tersebut di cmd, lalu jalankan perintah berikut untuk
menambah platform browser:
cordova
platform add browser
·
Kemudian jalankan perintah berikut untuk
menjalankan aplikasi kita di browser:
cordova
run browser
·
Bila browser Kamu terbuka dan muncul
aplikasi web dengan logo Cordova, berarti aplikasi Kamu siap untuk kita
modifikasi untuk keperluan IoT. Saya terbiasa membuat aplikasi web
menggunakan Bootstrap. Seharusnya sih untuk aplikasi sederhana tidak perlu
menggunakan framework karena selain memperbesar ukuran file instalasi aplikasi
nantinya, juga akan ada beberapa asset yang tetap dimuat meskipun tidak
digunakan. Tapi untuk tutorial kali ini, supaya kita tidak terlalu berlama-lama
di layouting dan style, saya tetap memutuskan untuk menggunakan Bootstrap.
·
Unduh Boostrap di halaman http://getbootstrap.com/getting-started/#download.
Pilih opsi pertama yang Compiled and minified bla bla.. no docs and
original source files included. Ekstrak semua konten berisi folder css, fontsdan js ke
dalam folder project \iotapp\www. Kamu juga boleh menghapus terlebih
dahulu semua isi yang ada di dalam folder \www baru kemudian ganti dengan
asset Bootstrap.
·
Setelah itu buat atau edit file index.html
di dalam folder \www lalu isikan kode HTML berikut:
<!DOCTYPE html>
<html
lang="en">
<head>
<meta
charset="utf-8">
<meta
http-equiv="X-UA-Compatible" content="IE=edge">
<meta
name="viewport" content="width=device-width,
initial-scale=1">
<title>Simple
IoT</title>
<!-- Bootstrap core
CSS -->
<link
href="css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet">
</head>
<body>
<div
class="container">
<div
class="row">
<div
class="col-md-4 col-md-offset-4 text-center">
<div
class="content">
<h1
id="suhu">0 °C</h1>
<div
class="progress">
<div
class="progress-bar progress-bar-warning" id="bar-suhu"
role="progressbar" aria-valuenow="60"
aria-valuemin="0" aria-valuemax="100"></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<script
src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.11.3/jquery.min.js"></script>
<script
src="js/bootstrap.min.js"></script>
</body>
</html>
·
Buka kembali jendela cmd lalu jalankan
perintah cordova run browser untuk melihat hasil halaman html kita.
Kita sudah menambahkan dua buah elemen di dalam halaman, yakni caption h1 untuk menampilkan
nilai suhu dan progress-bar sebagai ilustrasi dari tinggi nilai suhu yang
ditampilkan.
·
Sampai disini kita belum menampilkan nilai
suhu aktual dari AgnosThings. Oleh karena itu kita tambahkan kode jQuery
untuk mengambil data dari AgnosThings dan menampilkannya di h1 dan
progress-bar. Tambahkan program berikut sebelum tag tutup body pada file
index.html kita:
<script
type="text/javascript">
var
suhu= 0;
var
suhu_caption = "0";
setInterval(function(){
$.get("http://agnosthings.com/0xx00x0x-00xx-00x0-0000-000000000000/field/last/feed/00/suhu",
function(a){
suhu
= a.value;
suhu_caption
= suhu + "°C";
console.log(suhu);
$('#suhu').html(suhu_caption);
$('#bar-suhu').css({width:
suhu+"%"});
})
}
, 5000);
</script>
·
Pada program di atas, kita membuat
variabel untuk menyimpan nilai suhu. Kita kemudian menggunakan fungsi
setInterval() untuk melakukan request ke server dengan jeda
waktu setiap 5 detik. Kita menggunakan API jQuery $.get() untuk memanggil
API request data terakhir ke AgnosThings. Jangan lupa untuk mengganti API
AgnosThings last feed dengan punyamu. Data diterima dalam
format json dan kita dapat langsung memanggil properti json tersebut untuk
ditampilkan di elemen #suhu. Dan juga karena nilai yang kita dapatkan
selalu berkisar antara 0 hingga 100, maka kita dapat langsung
menggunakannya untuk mengatur panjang presentase progress-bar.
·
Jalankan lagi perintah cordova run
browser untuk melihat hasilnya. Saat halaman web dimuat, dia akan mulai
memanggil API AgnosThings untuk pertama kali dan setelah beberapa saat begitu
data kita terima, data tersebut langsung dimuat ke elemen h1 dan panjang
progress-bar pun berubah.
·
Export Aplikasi Web Mobile ke .apk
·
Kita sudah melihat bahwa aplikasi web kita
sudah bisa memuat data dari AgnosThings. Kamu bisa mencoba mengganti nilai
dengan mempengaruhi suhu pada sensor LM35DZ agar perubahan datanya dapat
diamati, apakah dengan mendekatkannya ke api atau menempelkannya ke es.
·
Sekarang kita akan mengubah aplikasi web
kita menjadi aplikasi Android. Jalankan perintah berikut untuk menambahkan
platform pada project cordova kita:
cordova
platform add android
·
Setelah itu jalankan perintah berikut
untuk mulai membuild aplikasi Android kita.
cordova
build android
·
Setelah proses build selesai, Kamu
dapat mengakses file .apk di dalam folder
iotapp\platforms\android\build\outputs\apk\ dengan nama file android-debug.apk.
Salin dan install di handphone Android dan lihat hasilnya. (Source:
CODEPOLITAN)
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari permasalahan yang
ada dalam makalah diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Dengan
adanya system deteksi suhu pada ruangan memudahkan para pengguna untuk
mendeteksi adanya perubahan suhu dan kelembapan.
2. Dengan
pembahasan diatas kita dapat belajar membuat sendiri aplikasi sederhana
berbasis android untuk membantu keperluan kita.
3. Aplikasi
berbasis android ini sangat efisien untuk digunakan.
REFERENSI
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/perubahan-suhu-mempengaruhi-kesehatan/
https://www.kompasiana.com/claranovita/591853be9a9373580b74d228/suhu-ruangan-dan-konsentrasi-belajar