Kamis, 17 Maret 2016

Mengenal Peran Sistem Analis


Dalam suatu bidang IT, teknologi, dan khususnya dibidang komputer, kita pasti mengenal dengan yang namanya sistem analis. Jika kita mengambil Program studi tersebut, kita akan menemukan beberapa profesi yang sangat berperan dibidang IT itu sendiri, yakni Programmer, Sistem Analis, Operator, Web Designer, Web Programmer. Tetapi di artikel kali ini saya kaan membahas tentang apa saja yang ada di dalam sistem analis. :)


  
SYSTEM ANALYST

Bayangkan jika disuatu hal atau apapun itu kalian mendapatkan masalah, jika dibiarkan begitu saja maka akan berakibat fatal, tetapi jika diselesaikan sesuai dengan tahapan solusi yang ada maka masalah tersebut akan terselesaikan dengan mudah. Jadi, sistem analis ini memiliki suatu individu kunci dalam proses pengembangan sistem. Sistem analis mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi ataupun perusahaan bagaimana data, informasi, manusia, komunikasi, dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Didalam suatu proses analisa dan perancangan sistem informasi inilah yang dilakukan oleh sistem analisis, merekalah yang bertanggung jawab atas itu semua. Jadi, Analis sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem. 

Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain). 
  • Analisa memiliki arti untuk memahami organisasi, keahlian dalam memecahkan masalah, serta pemahaman sistem.
  • teknis memiliki arti memahami potensi dan limitasi dari suatu teknologi.
  • manajerial memiliki arti kemampuan untuk mengatur proyek, sumber daya resiko dan perubahan.
  • interpersonal memiliki arti berkomunikasi dengan orang lain.

Kemampuan analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi.

Sistem analis itu sendiri memiliki beberapa fungsi didalamnya. Maka dari itu fungsinya itu mengidentifikasikan masalah-masalah dari pemakai / user. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user, sehingga dapat mencapai bisnis yang telah dirundingkan dalam organisasi ataupun perusahaan. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah. Merencanakan  dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user.

Adapun beberapa tugas sistem analis antara lain:
  • Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan sistem yang akan di gunakan.
  • Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diinginkan atas suatu perangkat lunak.
  • Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya.
  • Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu para penguji.
  • Mengimplementasikan sistem baru/sistem usulan yang akan digunakan perusahaan.
  • Menyiapkan dokumentasi berkualitas.

Tanggung Jawab

Didalam suatu profesi , pasti ada yang namanya tanggung jawab, dan tentunya tanggung jawab harus dijalankan . Tanggung jawab dari seorang sistem analis meliputi :
  1.  Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis.
  2.  Aliran data menuju ke komputer.
  3.  Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer.
  4.  Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya.


JOB DESCRIPTION ANALIS SISTEM


1. Mempersiapkan flow chart dan diagram yang menggambarkan kemampuan dan proses dari sistem yang digunakan.

2. Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade sistem pengoperasian.

3. Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade perangkat keras, perangkat lunak, serta sistem pengoperasiannya. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap prosedur bisnis yang ada maupun yang sedang diajukan atau terhadap kendala yang ada untuk memenuhi keperluan data processing.

4. Mengumpulkan informasi untuk penganalisaan dan evaluasi sistem yang sudah ada maupun untuk rancangan suatu sistem.

5. Melakukan riset dan rekomendasi untuk pembelian, penggunaan, dan pembangunan hardware dan software.

6. Memperbaiki berbagai masalah seputar hardware, software, dan konektivitas, termasuk di dalamnya akses pengguna dan konfigurasi komponen.

7. Memilih prosedur yang tepat dan mencari support ketika terjadi kesalahan, dan panduan yang ada tidak mencukupi, atau timbul permasalahan besar yang tidak terduga.

8. Mencatat dan memelihara laporan tentang perlengkapan perangkat keras dan lunak, lisensi situs dan/ atau server, serta akses dan security pengguna.

9. Instal, konfigurasi, dan upgrade seluruh peralatan komputer, termasuk network card, printer, modem, mouse dan sebagainya.

10. Mampu bekerja sebagai bagian dari team, misalnya dalam hal jaringan, guna menjamin konektivitas dan keserasian proses di antara sistem yang ada.

11. Mencatat dan menyimpan dokumentasi atas sistem.

12. Melakukan riset yang bersifat teknis atas system upgrade untuk menentukan feasibility, biaya dan waktu, serta kesesuaian dengan sistem yang ada.

13.  Menjaga confidentiality atas informasi yang diproses dan disimpan dalam jaringan.

14. Mendokumentasikan kekurangan serta solusi terhadap sistem yang ada sebagai catatan untuk masa yang akan datang.

15. Melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan yang ditugaskan.


Okee sudah jelas bukann? . Didalam membuat suat perangkat lunak atau sistem informasi, pasti anda anda sekalian membutuhkan SKPL atau yang dikenal dengan Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak. Jika kamu ingin membuat SKPL, berikut saya sertakan link panduannya berikut ini : http://bit.ly/1posFQ4 . :)

Sekian postingan dari saya, kita bertemu diposting selanjutnya. SALAM IT :).

 

Kamis, 10 Maret 2016

SDLC (Systems Development Life Cycle)


Apa itu SDLC?

well, kalian pasti terdengar asing saat pertama kali mendengar apa itu SDLC . SDLC ialah singkatan dari Systems Development Life Cycle yang berarti siklus hidup pengembangan system. Bayangkan saja system saja memiliki siklus hidup nya , masa kamu enggak, hahahah.



Jadi, SDLC ialah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem itu sendiri. Jadi seorang analisis dan programmer lah yang dapat membangun ataupun merancang sistem. Konsep dari siklus pengembangan sistem ini sendiri umumnya merujuk pada sistem informasi ataupun informasi.

SDLC ini sendiri juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap : perencanaan sistem (planning), analisa (Analysis), desain (Design), implementasi (Implementation), uji coba (testing), dan pengelolaan (Maintenance) .

Di dalam artikel kali ini, ini sangat memiliki keterkaitan dengan Rekayasa Perangkat Lunak, dan berhubungan dengan SDLC itu sendiri. Karena konsep SDLC itu sendiri mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Oleh karena itu, SDLC memiliki fase-fase atau tahapan dalam pengembangan sistemnya. Berikut ini terdapat penjelasannya.

1. Perencanaan Sistem (Planning)  

Perencanaan adalah awal dari segalanya. Tahapan awal yang harus dimiliki dalam merancang sebuah sistem ialah planning. Fase ini merupakan tahapan analisa awal dimana kita mencari data, analisa kelayakan, dan melakukan proses pertemuan dengan pengguna. Perencanaan sistem itu sendiri lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem atau feasibility study. Aktivitas yang meliputi pengembangan ini yakni :
  • Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
  • Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
  • Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.
  • Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
  • Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.

2.  Analisa (Analysis)
Dalam Fase Analisa ini dimana merupakan sebuah aktivitas investigasi terhadap sistem yang akan dibangun, dan membuat analisa kebutuhan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Aktivitas yang terdapat didalam fase analisa ini melakukan studi literatur untuk menemukan kasus yang bisa ditangani oleh sistem. Didalam sudut pandang untuk tim pengembang, brainstorming  dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang tepat dimodelkan didalam sebuah sistem. Jika kalian sudah melakukan tahap analisa ini, maka kalian akan tau, tujuan kalian dalam melakukan pengembangan sistem ataupun pembangunan sistem itu sendiri.


3. Desain Sistem (Design)
Setelah melakukan tahap analisa, selanjutya kita melakukan fase design kedalam suatu sistem. Di tahapan ini, pengembang dituntut untuk serius dalam melakukan features dan operasi-operasi sistem, sehingga harus dideskripsikan secara detail. Didalam perancangan sistem. Aktivitas yang dimiliki seperti menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem, Menganalisa data dan membuat skema database, serta merancang user interface.


4. Implementasi (Implementation)
Didalam tahapan implementasi ini, merupakan tahapan dimana mengimplementasikan hasil rancangan pada tahap-tahap sebelumnya. Di fase ini kita melakukan pengujian sistem desain yang telah dibuat. Uji coba sangat penting dalam melakukan pembangunan disuatu sistem. Didalam implementasinya terdapat aktivitas yakni pembuatan database sesuai skema rancangan, pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem, serta pengujian dan perbaikan suatu aplikasi (debugging) .


5. Pengujian (Testing)
Fase ini merupakan fase uji coba aplikasi sistem yang telah diimplementasikan. Fase ini tidak boleh terlewatkan , karena fase ini merupakan evaluasi dari implementasi sebelumnya. Dari fase inilah pengembang dapat menilai mana sistem yang masih tergolong salah dan mana yang benar, sehingga pengembang dapat memutuskan untuk kembali ketahap selanjutnya atau tidak.


6. Pengelolaan (Maintenance)
Selanjutnya setelah melewati tahap pengujian, terdapat tahap pemeliharaan atau pengelolaan yang biasa kita kenal dengan maintenance. Maintenance itu sendiri dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk mengelola sistem agar tetap mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan. Karena jika tidak ada maintenance, maka aplikasi yang akan dijual ke client, mungkin akan terjadi masalah jika tidak ada yang melakukan perawatan ataupun yang mengelola aplikasi itu tersebut.

Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.

Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi system.

Kelebihan dan kekurangan di dalam SDLC itu sendiri itu menurut saya sebagai penulis itu tergantung dengan model implementasi apa yang akan pengembang pilih. Didalam model Rekayasa perangkat lunak tersebut itu terdapat beberapa modelnya yakni seperti model waterfall, prototype, RAD, Spiral, dll. Terdapat banyak kelebihan dan juga kekurangan yang ada di tiap model.


Demikian yang bisa saya tulis, semoga artikel yang saya buat dapat bermanfaat bagi kalian semua yang membacanya. Sekian seputar informasi dari SDLC dari saya, sampai bertemu di posting selanjutnya :) .

UAS Enterprise Application Integration (EAI)

Nama                           : Chlara Maynar Anggi Putri Silawati NIM                            : 4117092 Kelas/Semester           : ...