Rabu, 10 April 2019

"ANALISIS SIAKAD UNIPDU MENGGUNAKAN METODE PIECES" | TUGAS 1-PISI


“ANALISIS SIAKAD UNIPDU MENGGUNAKAN METODE PIECES”

Di susun untuk memenuhi Tugas mata kuliah 
“Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi”

Dosen Pengampu : 
Endang Kurniawan,S.Kom., M.M., CHFI., CIPM.



Disusun Oleh :
1. Alfin Nur Diansyah (4117021)
2. Arta wahyu Ajifebrianto(4117026)
3. Iqbal Baharidin R (4117069)
4. Chlara Maynar Anggi P.S (4117092)
5. Ichsan Royhanda (4117070)


PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI ‘DARUL ULUM’
JOMBANG
2019





Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena dengan berkat rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan berjudul “Analisis SIAKAD UNIPDU menggunakan Metode PIECES” Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan dan Implementasi Sistem informasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi Mahasiswa dan bermanfaat/.


Jombang, 30 Maret 2019



Penulis


1 | P a g e



Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................................... 1
Daftar Isi ............................................................................................................................................. 2
Bab I Pendahuluan ..............................................................................................................................3
 1.1 Latar Belakang : ...........................................................................................................................3
 1.2 Rumusan Masalah : ......................................................................................................................3
 1.3 Tujuan: ...........................................................................................................................................3
Bab II Pembahasan ..............................................................................................................................4
 2.1 Pengertian SIAKAD ......................................................................................................................4
 2.2 Metode PIECES ............................................................................................................................5
 2.3 Analisis SIAKAD UNIPDU dengan Metode PIECES ...............................................................6
 2.4 Perbandingan Siakad Lama dan Siakad Baru : ........................................................................9
Bab III Penutup ..................................................................................................................................10
 3.1 Kesimpulan: .................................................................................................................................10
 3.2 Saran : ..........................................................................................................................................10
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................10

2 | P a g e


Bab I 
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 
Tujuan dari adanya SIAKAD ini adalah penataan data dalam pengelolaan akademik serta
mempercepat dan memudahkan penyampaian informasi.
SIAKAD dimaksudkan untuk pengelolaan dan bertujuan untuk memudahkan dan
mempercepat pengelolaan informasi mulai dari registrasi mahasiswa baru, informasiinformasi
penting, pengisian KRS, jadwal kuliah hingga diwisudanya mahasiswa dapat
dikelola dengan sistem inforamasi akademik. Bukan hanya mahasiswa yang dapat
memanfaatkan SIAKAD, dosen serta seluruh civitas akademika juga dapat menggunakannya.

1.2 Rumusan Masalah 
1. Bagaimana pengertian sistem SIAKAD itu?
2. Bagaimana metode PIECES itu?
3. Bagaimana cara analisis SIAKAD UNIPDU menggunakan Metode PIECES?

1.3 Tujuan
1. Agar pembaca mengetahui pengertian Sistem Siakad
2. Agar pembaca mengetahui metode PIECES
3. Agar pembaca mengetahui cara menganalisis SIAKAD UNIPDU menggunakan
Metode PIECES

3 | P a g e


Bab II 
Pembahasan

2.1 Pengertian SIAKAD
SIAKAD (Sistem Informasi Akademik) adalah Suatu sistem Informasi Akademik yang
dibangun untuk memberikan kemudahan kepada pengguna dalam kegiatan administrasi
akademik kampus secara online, seperti proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB),
pembuatan kurrikulum, pembuatan jadwal kuliah, pengisian Kartu Rencana Studi (KRS),
pengisian nilai, pengelolaan data dosen & mahasiswa. Sistem ini juga dapat berfungsi sebagai
pendukung untuk analisis data dalam menentukan keputusan Kampus.
Integrasi Data
Siakad mengelola seluruh data secara terintegrasi sehingga data akan selalu uptodate /
realtime dan selalu siap untuk digunakan, serta mengurangi kemungkinan duplikasi data
karena siakad menggunakan sistem basis data terpusat.
Pusat Informasi
Dengan respon email otomatis, PMB online, penjadwalan kelas, KRS online, dan penilaian
secara online / realtime maka semua berita atau pengumuman Siakad akan menjadi pusat
informasi yang senantiasa menjadi kebutuhan bagi seluruh civitas kampus.
Rekam Kegiatan Kampus
Siakad memberikan kemudahan kepada para pengguna untuk senantiasa dapat memantau
perkembangan setiap kegiatan yang ada didalam kampus, mulai dari proses penerimaan
mahasiswa baru (PMB), KRS, Proses perkuliahan dan penilaian, sehingga setiap prosesnya
dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Media Komunitas Pengguna
Dengan fitur yang ada, Siakad memberikan fasilitas media komunikasi kepada seluruh
pengguna, diantaranya mahasiswa, dosen, staff akademik, staff pmb, staff keuangan, atau
bahkan admin sistem dan pimpinan untuk senantiasa saling berkomunikasi.

4 | P a g e


2.2 Metode PIECES
1. Performance (kinerja)
Kinerja merupakan variable pertama dalam metode analisis PIECES. Dimana memiliki peran
penting untuk menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan
kinerjanya, dan melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam
berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini kinerja diukur dari:
a. throughput, yaitu jumlah pekerjaan/output/deliverables yang dapat dilakukan/
dihasilkan pada saat tertentu.
b. response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan
untuk menghasilkan output/deliverables tertentu.
2. Information (informasi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi
yang dihasilkan menjadi semakin baik. Informasi yang disajikan haruslah benar–benar
mempunyai nilai yang berguna. Hal ini dapat diukur dengan :
a. Keluaran (outputs): Suatu sistem dalam memproduksi keluaran.
b. Masukan (inputs): Dalam memasukkan suatu data sehingga kemudian diolah untuk
menjadi informasi yang berguna.
3. Economic (ekonomi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai
gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.
4. Control (pengendalian)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas
pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/
kecurangan menjadi semakin baik pula.
5. Efficiency (efisiensi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai
peningkatan efisiensi operasi dan harus lebih unggul dari pada sistem manual.
6. Service (layanan)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk
mencapai peningkatan kualitas layanan. Buatlah kualitas layanan yang sangat user friendly
untuk end – user (pengguna) sehingga pengguna mendapatkan kualitas layanan yang baik.

5 | P a g e


2.3 Analisis SIAKAD UNIPDU dengan Metode PIECES
Berikut beberapa fungsi dari Siakad adalah :
1. Integrasi data
Itu berarti siAkad akan mengelola secara terintegrasi seluruh data sehingga data tersebut akan
selalu diperbaharui atau selalu uptodate serta selalu realtime saat digunakan. Dengan siakad
tidak ada yang namanya duplikasi data karena siakad menggunakan sistem basis data secara
terpusat.
2. Pusat informasi
Dengan adanya siAkad kita bisa dengan mudah mengetahui apa yang terjadi dikampus dalam
waktu cepat. Siakad menggunakan sistem respon secara otomatis ke media sosial seperti
penjedwalan kelas dan lain-lain.
3. Rekam kegiatan kampus
SiAkad akan memberikan layanan kepada pengguna dengan selalu mematau seluruh kegiatan
dan perkembangan kampus mulai dari PMB, KRS sampai proses penilain sehingga seluruh
kegiatan akan dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
PIECES :
Performance :
• Kelemahan:
1. KRS Online Sering Error
Error yang terjadi ini bukanlah error yang sebenarnya, tetapi karena banyaknya
mahasiswa yang juga mengaksesnya pada jam dan waktu yang bersamaan di satu
alamat website. Maka kapasitas yang sanggup ditampung oleh suatu website akan
terlampaui sehingga terjadilah KRS Online yang Error.
2. Loading Lama
Di teknologi jaringan juga seperti itu, jika kapasitas yang mampu ditangani jaringan
lebih kecil dari pada jumlah orang yang mengaksesnya jadi akan mengalami loading
lama yang diakses oleh user.
3. Halaman Kosong
Saat halaman yang diakses kosong sebaiknya melakukan refresh halaman atau dengan
tombol F5.
4. Selain kerusakan tersebut, bisa jadi juga kerusakan pada hardware maupun software
yang dipakai untuk Siakad akibat salah konfigurasi ataupun kurangnya perawatan.

6 | P a g e


5. Down yang terjadi karena Siakad tidak terintegrasi penuh dengan seluruh sistemsistem
yang ada di kampus.
Kelebihan :
• User Friendly
SIAKAD yang dikembangkan UNIPDU didesain dengan tampilan dan menu-menu
yang mudah dioperasikan dengan tidak menghilangkan informasi penting yang ingin
disampaikan.
• Kompatibel dengan laporan DIKTI
SIAKAD dapat mengakomodir kebutuhan pembuatan laporan Feeder DIKTI dari
DIKTI. Sehingga laporan ke DIKTI dapat dilaksanakan dengan cepat dan akurat.
Sudah Terbukti dan Terjamin keakuratanya.
Kompatibel dengan laporan DIKTI (Support export data akademik mahasiswa dalam
bentuk Excel, Support import data akademik mahasiswa dalam bentuk Excel,
Mengintegrasikan jumlah data yang banyak dalam waktu singkat, Pelaporan
PDDIKTI setiap semester).
SIAKAD dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan sistem akademik pada
Perguruan Tinggi seperti sistem pengambilan mata kuliah, format transkrip nilai,
pengelolaan data mahasiswa dan dosen, pengelolaan program studi dan lain-lain.
Berbasis Web/Jaringan
SIAKAD dapat digunakan dalam sebuah jaringan lokal (LAN) maupun internet
sehingga memudahkan koordinasi dan efektif kerja.
Saling Terintegrasi
Karena saling terintegrasi, tentu tidak ada pengulangan atau duplikat data yang ada
dalam sistem sehingga sharing antar data sistem menjadi cepat dan akurat. Artinya
data dalam satu database maka kegiatan pengolahan, dan perputaran informasi akan
lebih cepat.
Fitur Paling Lengkap
Disamping kostumisasi modul, SIAKAD juga mempunyai fitur yang lengkap, seperti:
a) Manajemen Data Program Studi
b) Manajemen Data Kurikulum
c) Manajemen Data Pembayaran dan Tagihan
d) Manajemen Data Semester
e) Manajemen Ruang Kelas
f) Manajemen Data Penjadwalan Perkuliahan, UTS dan UAS
g) Monitoring Penilaian Dosen
h) Manajemen Data Dosen
i) Manajemen Data Kemahasiswaan
j) Manajemen Data KRS (KRS Online)
k) Yudisium

7 | P a g e


l) Portal Mahasiswa (Data Kemahasiswaan)
m) Portal Dosen (Data Kepegawaian)
n) Terintegrasi Dengan Feeder DIKTI
o) Pembayaran Terintegrasi dengan Bank Mitra
Information :
a. Keluaran (outputs): Suatu sistem dalam memproduksi keluaran.
b. Masukan (inputs): Dalam memasukkan suatu data sehingga kemudian diolah untuk
menjadi informasi yang berguna.
Economic :
• Menekan Biaya Operasional
SIAKAD terbukti efektif memangkas biaya operasional pengelolaan data akademik
terutama dalam hal efektifitas kerja dan biaya untuk alat tulis kantor (ATK). Tentu
dengan adanya sistem ini, akan mengurangi penggunaan kertas di berbagai kampus.
Tentu ini sangat bagus dan menekan biaya oprasional dan juga membantu menjaga
penebangan pohon untuk keperluan pembuatan kertas.
Sesuai dengan kebutuhan Perguruan Tinggi.
Control :
Siakad Unipdu dalam pengawasan Puskom memperkenalkan Fakultas dan Program Studi di
Kampus Unipdu. Memberikan Informasi dengan adanya pendaftaran mahasiswa baru.
Menjelaskan Kegiatan di Unipdu.
Efisiensi :
Waktu, Biaya dan Tempat contoh seperti :
Dalam metode pembayaran lewat tansfer antar rekening akan otomatis terintegrasi dengan
bank mitra dan SIAKAD sehingga kita bisa mendapatkan informasi tentang info pembayaran.
Hal ini dapat menghemat waktu, biaya transportasi dan lain-lain serta tempat tanpa harus
mengkonfirmasi dengan pihak BAK secara langsung.
Service :
Layanan puskom
Data yang ada didalam pengenalan Fakultas dan Prodi masih ada beberapa yang belum
terpenuhi seluruhnya.

8 | P a g e


2.4 Perbandingan Siakad Lama dan Siakad Baru :
PROGRAM
SIAKAD LAMA
SIAKAD BARU
TETAP
BERUBAH
TETAP
BERUBAH
Integrasi data
V
-
-
V
Pusat informasi
V
-
-
V
Rekam kegiatan kampus
V
-
V
-
Metode Pembayaran
V
-
-
V
Validasi Pembayaran
V
-
-
V
Akurasi Presensi Mahasiswa Tidak Valid
V
-
V
-

9 | P a g e


Bab III 
Penutup

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan kami tentang analisis SIAKAD menggunakan metode PIECESdapat
disimpulkan bahwa :
1. Sistem SIAKAD lama masih belum sempurna an perlu banyak dikembagkan
2. Sistem SIAKAD baru juga masih belum sempurna tetapi sudah ada beberapa itur
yang diperbaiki dan tampilan menjadi lebih bagus dari SIAKAD lama

3.2 Saran 
Semoga dengan adanya sistem informasi akademik (SIAKAD) terintegrasi ini dapat
memudahkan kampus anda dalam memperbaiki pelayanan dan proses pembelajaran
yang ada dikampus, serta memangkas semua pekerjaan yang memakan banyak waktu,
sehingga manjemen bisa fokus untuk peningkatan mutu perguruan tinggi.

10 | P a g e


Daftar Pustaka

http://www.siakad.unipdu.ac.id/
https://sevima.com/kelebihan-sistem-informasi-akademik-siakad-terintegrasi/
https://sevima.com/apa-itu-siakad-online-dan-apa-tujuan-siakad/
https://sevima.com/siakad-kampus-sering-down-ini-penyebab-dan-solusinya/
https://endangkurniawan.com

Selasa, 02 April 2019

KRIPTOGRAFI | AFFINE CIPHER


  “ENKRIPSI NAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE AFFINE CIPHER”

Tugas Mata Kuliah Keamanan Informasi

Dosen Pengampu :
Mukhammad Masrur, S.Kom., M.Kom





Dibuat Oleh:
Chlara Maynar Anggi Putri Silawati (4117092)

KELAS B
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
2019




KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Enkripsi Nama Dengan Menggunakan Metode Affine Cipher”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keamanan Informasi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. 
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jombang, 01 April 2019


Penyusun        
            



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Secara etimologi kata kriptografi (Cryptography) berasal dari bahasa Yunani, yaitu kryptos yang artinya yang tersembunyi dan graphein yang artinya tulisan (Prayudi, 2005). Awal mula kriptografi dipahami sebagai ilmu tentang menyembunyikan pesan (Sadikin, 2012), tetapi seiring perkembangan zaman hingga saat ini pengertian kriptografi berkembang menjadi ilmu tentang teknik matematis yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan keamanan berupa privasi dan otentikasi (Diffie, 1976).
Kriptografi mempunyai 2 (dua) bagian yang penting, yaitu :
              a.     Enkripsi adalah proses dari penyandian pesan asli menjadi pesan  yang tidak dapat diartikan seperti aslinya.
             b.     Dekripsi adalah merubah pesan yang sudah disandikan menjadi pesan aslinya. Pesan asli biasanya disebut plaintext, sedangkan pesan yang sudah disandikan disebut ciphertext.
Dalam mata kuliah TI mengenai keamanan informasi, ada materi penerapan algoritma keamanan informasi. Di mana kalian dapat menjaga kerahasiaan dari teks atau suatu pesan yang kalian miliki dan hanya kalian sendiri yang mengetahui kunci dan makna dari teks atau pesan tersebut.
Sebagai pemula di dunia perkuliahan, saya sangat asing ketika mendengar kata Enkripsi. Setelah mempelajari dan mendapatkan tugas, saya dapat sedikit mengerti tentang materi ini. Saya memilih menggunakan algoritma AFFINE CHIPER untuk melakukan Enkripsi.

1.2  Rumusan Masalah  
  1. Apa itu pengertian dari metode affine cipher dalam enkripsi?
  2. Bagaimana cara enkripsi dengan menggunakan metode affine cipher?


1.3  Tujuan
  1. Pembaca dapat mengetahui pengertian dari metode affine cipher dalam enkripsi.
  2. Pembaca dapat mempelajari dan mengaplikasikan enkripsi dengan menggunakan metode affine cipher.



BAB II
PEMBAHASAN

2.2 Affine Cipher
Metode Affine cipher adalah perluasan dari metode Caesar cipher, yang mengalikan plainteks dengan sebuah nilai P dan menambahkannya dengan sebuah pergeseran bmenghasilkan cipherteks C dinyatakan dengan fungsi kongruen:

C ≡ m P + b (mod n)           

Yang mana n adalah ukuran alphabet, m adalah bilangan bulat yang harus relatif prima dengan n (jika tidak relatif prima, maka dekripsi tidak bisa dilakukan) dan b adalah jumlah pergeseran (Caesar cipher adalah bentuk khusus dari Affine cipher dengan m=1). Untuk melakukan deskripsi, persamaan (2.3) harus dipecahkan untuk memperoleh P. Solusi kekongruenan tersebut hanya ada jika inver m (mod n), dinyatakan dengan m-1. Jika m-1 ada maka dekripsi dilakukan dengan persamaan sebagai berikut: (Munir, 2006)

P ≡ m-1(C – b ) (mod n)      

2.3  Contoh Enkripsi dan Dekripsi

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

  
Misalkan plainteks
CHLARAMAYNARANGGIPUTRISILAWATI
Yang ekivalen dengan:
                2 7 11 0 17 0 12 0 24 13 0 17 0 13 6 6 8 15 20 19 17 8 18 8 11 0 22 0 19 8 (dengan memisalkan ‘A’ = 0, ‘B’ = 1 dst)

Dienkripsi dengan Affine cipher dengan mengambil m = 7 (karena 7 relatif prima dengan 26) dan b = 10. Karena alphabet yang digunkaan 26 huruf, maka n = 26 (Modulus 26).
Enkripsi plaintext dihitung dengan kekongruenan:
                C≡7P + 10 (mod 26)
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
P1 = 2 à C1 = 7. 2 + 10 = 24 (MOD 26) = 24                                       (Y)
P2 = 7 à C2 = 7. 7 + 10 = 59 (MOD 26) = 7                                         (H)
P3 = 11 à C3 = 7. 11 + 10 = 87 (MOD 26) = 9                                     (J)
P4 = 0 à C4 = 7. 0 + 10 = 10 (MOD 26) = 10                                       (K)
P5 = 17 à C5 = 7. 17 + 10 = 129 (MOD 26) = 25                                 (Z)
P6 = 0 à C6 = 7. 0 + 10 = 10 (MOD 26) = 10                                       (K)
P7 = 12 à C7 = 7. 12 + 10 = 94 (MOD 26) = 16                                   (J)
P8 = 0 à C8 = 7. 0 + 10 = 10 (MOD 26) = 10                                       (K) 
P9 = 24 à C9 = 7. 24 + 10 = 178 (MOD 26) = 22                                 (W) 
P10 = 13 à C10 = 7. 13 + 10 = 101 (MOD 26) = 23                             (X)
P11 = 0 à C11 = 7. 0 + 10 = 10 (MOD 26) = 10                                   (K)
P12 = 17 à C12 = 7. 17 + 10 = 129 (MOD 26) =  25                            (Z) 
P13 = 0 à C13 = 7. 0 + 10 = 10 (MOD 26) = 10                                   (K)
P14 = 13 à C14 = 7. 13 + 10 = 101 (MOD 26) = 23                             (X)
P15 = 6 à C15 = 7. 6 + 10 = 52 (MOD 26) = 0                                     (A)
P16 = 6 à C16 = 7. 6 + 10 = 52 (MOD 26) =  0                                    (A)
P17 = 8 à C17 = 7. 8 + 10 = 66 (MOD 26) =  14                                  (O)
P18 = 15 à C18 = 7. 15 + 10 = 115 (MOD 26) = 11                             (L)
P19 = 20 à C19 = 7. 20 + 10 = 150 (MOD 26) = 20                             (U)
P20 = 19 à C20 = 7. 19 + 10 = 143 (MOD 26) = 13                             (N)
P21 = 17 à C21 = 7. 17 + 10 = 129 (MOD 26) = 25                             (Z)
P22 = 8 à C22 = 7. 8 + 10 = 66 (MOD 26) = 14                                   (O)
P23 = 18 à C23 = 7. 18 + 10 = 136 (MOD 26) = 6                               (G)
P24 = 8 à C24 = 7. 8 + 10 = 66 (MOD 26) =  14                                  (O)
P25 = 11 à C25 = 7. 11 + 10 = 87 (MOD 26) =  9                                (J)
P26 = 0 à C26 = 7. 0 + 10 = 10 (MOD 26) = 10                                   (K)
P27 = 22 à C27 = 7. 22 + 10 = 164 (MOD 26) = 8                               (I)
P28 = 0 à C28 = 7. 0 + 10 = 10 (MOD 26) = 10                                   (K)
P29 = 19 à C29 = 7. 19 + 10 = 143 (MOD 26) = 13                             (N)
P30 = 8 à C30 = 7. 8 + 10 = 66 (MOD 26) = 14                                   (O)
Ciphertext yang dihasilkan adalah
Y H J K Z K J K W X K Z K X A A O L U N Z O G O J K I K N O

Untuk melakukan dekripsi, pertama-tama dihitung 7-1 (mod 26), yang dapat dihitung dengan memecahkan kekongruenan lanjar:
7x ≡ 1 (mod 26)

Solusinya adalah x ≡ 15 (mod 26) sebab 7.15 = 105 ≡ 1 (mod 26). Jadi, untuk dekripsi digunakan kekongruenan:
P ≡ 15(C – 10) (mod 26)

Perhitungannya adalah sebagai berikut:
C1 = 24 à P1 = 15 . (24 – 10) = 210 (MOD 26) = 2                              (C)
C2 = 7 à P2 = 15 . (7 – 10) = -45 (MOD 26) = 7                                   (H)
C3 = 9 àP3 = 15 . (9 – 10) = -15 (MOD 26) = 11                                  (L)
C4 = 10 à P4 = 15 . (10 – 10) = 0 (MOD 26) = 0                                  (A)
C5 = 25 à P5 = 15 . (25 – 10) = 225 (MOD 26) = 17                            (R)
C6 = 10 à P6 = 15 . (10 – 10) = 0 (MOD 26) = 0                                  (A)
C7 = 16 à P7 = 15 . (16 – 10) = 90 (MOD 26) = 12                              (M)
C8 = 10 à P8 = 15 . (10 – 10) = 0 (MOD 26) = 0                                  (A) 
C9 = 22 à P9 = 15 . (22 – 10) = 180 (MOD 26) = 24                            (Y) 
C10 = 23 à P10 = 15 . (23 – 10) = 195 (MOD 26) = 13                        (N)
C11 = 10 à P11 = 15 . (10 – 10) = 0 (MOD 26) = 0                              (A)
C12 = 25 à P12 = 15 . (25 – 10) = 225 (MOD 26) =  17                       (R) 
C13 = 10 à P13 = 15 . (10 – 10) = 0 (MOD 26) = 0                              (A)
C14 = 23 à P14 = 15 . (23 – 10) = 195 (MOD 26) = 13                        (N)
C15 = 0 à P15 = 15 . (0 – 10) = -150 (MOD 26) = 6                            (G)
C16 = 0 à P16 = 15 . (0 – 10) = -150 (MOD 26) =  6                           (G)
C17 = 14 à P17 = 15 . (14 – 10) = 60 (MOD 26) =  8                           (I)
C18 = 15 à P18 = 15 . (11 – 10) = 15 (MOD 26) = 15                          (P)
C19 = 20 à P19 = 15 . (20 – 10) = 150 (MOD 26) = 20                        (U)
C20 = 19 à P20 = 15 . (13 – 10) = 45 (MOD 26) = 19                          (T)
C21 = 17 à P21 = 15 . (25 – 10) = 225 (MOD 26) = 17                        (R)
C22 = 8 à P22 = 15 . (14 – 10) = 60 (MOD 26) = 8                              (I)
C23 = 18 à P23 = 15. (6 – 10) = -60 (MOD 26) = 18                           (S)
C24 = 8 à P24 = 15. (14 – 10) = 60 (MOD 26) =  8                              (I)
C25 = 11 à P25 = 15. (9 – 10) = -15 (MOD 26) = 11                           (L)
C26 = 0 à P26 = 15. (10 - 10) = 0 (MOD 26) = 0                                 (A)
C27 = 22 à P27 = 15. (8 – 10) = -30 (MOD 26) = 22                           (W)
C28 = 0 à P28 = 15. (10 – 10) = 0 (MOD 26) = 0                                (A)
C29 = 19 à P29 = 15. (13 – 10) = 45 (MOD 26) = 19                          (T)
C30 = 8 à P30 = 15. (14 - 10) = 60 (MOD 26) = 8                               (I)

Plaintext yang dihasilkan adalah
            C H L A R A M A Y N A R A N G G I P U T R I S I L A W A T I


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
      Dari pembahasan tentang cara enkripsi dengan menggunakan metode affine cipher dapat disimpulkan bahwa :
1.      Cara penggunaan enkripsi lebih mudah dan simple dari metode enkripsi lainnya
2.      Dengan adanya enkripsi tersebut maka keamanan data dan informasi kita terjamin
3.      Dengan belajar cara pengenkripsian menggunakan metode ini pembaca dapat mengetahui dan mendapat manfaat serta ilmu baru.


DAFTAR PUSTAKA





UAS Enterprise Application Integration (EAI)

Nama                           : Chlara Maynar Anggi Putri Silawati NIM                            : 4117092 Kelas/Semester           : ...